Orasi Ilmiah Guru Besar ITB Prof. Kuntjoro Adji Sidarto dan Prof. Heni Rachmawati

Sabtu, 13 April 2019, di Gedung Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Forum Guru Besar ITB melaksanakan Sidang Orasi Ilmiah Guru Besar Prof. Kuntjoro Adji Sidarto dalam Bidang Ilmu “Ilmu Optimasi Numerik dan Matematika Keuangan” dan Prof. Heni Rachmawati dalam Bidang Ilmu “Ilmu Farmasetika”.

Orasi Ilmiah dipimpin oleh Ketua Forum Guru Besar ITB, Prof. Tutuka Ariadji dan didampingi Sekertaris Forum Guru Besar, Prof. Freddy Permana Zen.

_DSC5380

Pada kesempatan pertama, dalam Orasi Ilmiah Prof. Kuntjoro Adji Sidarto yang berjudul “Beberapa Aspek Penyelesaian Sistem Persamaan Tak Linear Secara Numerik” dinyatakan bahwa “Sistem persamaan tak-linear sering dijumpai pada berbagai masalah dibidang rekayasa seperti: Prakiraan cuaca secara numerik, sistem pembangkit tenaga listrik dan distribusinya, biokimia komputasi dan penentuan distribusi tekanan pada jaringan pipa distribusi gas alam maupun jaringan pipa distribusi air minum”. Sambungnya, hingga saat ini masalah mencari penyelesaian sistem persamaan tak-linear masih diakui merupakan salah satu masalah yang tidak mudah diselesaikan dibidang komputasi numerik.

Pada Orasi Ilmiahnya dipaparkan suatu metode untuk mencari solusi sistem persamaan tak-linear yang dihadapi dengan terlebih dahulu mentransformasikannya ke dalam suatu masalah optimisasi global. Selanjutnya dipaparkan suatu teknik clustering untuk melokalisir seluruh akar-akar yang mungkin dimiliki sistem persamaan tersebut dan menggunakan Algoritma Optimisasi Spiral dari Tamura dan Yasuda [9] pada masing-masing cluster yang telah diperoleh untuk mendapatkan akar-akar dari sistem persamaan yang dihadapi.

_DSC5429

Kemudian Orasi Ilmiah kedua, dalam Orasi Ilmiah Prof. Heni Rachmawati yang berjudul “Intervensi Teknologi Dalam Mendukung Pengembangan Bentuk Sediaan Farmasi dan Sistem Penghantarannya Menjadi Lebih Efektif dan Lebih Aman” menyampaikan, bahwa bentuk sediaan obat adalah suatu produk komersial dengan bentuk tertentu mengandung campuran obat atau senyawa tidak aktif melalui suatu proses manufakturing tertentu, yang digunakan secara tertentu. Pengembangan bentuk sediaan dan sistem penghantarannya pada atau ke dalam tubuh merupakan dua proses yang saling menunjang dan tidak terpisahkan. Berdasarkan pemanfaatan teknologi pada kedua proses pengembangan tersebut, baik sediaan obat maupun penghantarannya dibagi menjadi 2 yaitu: (1). Konvensional/Klasik: Secara umum, konvensional ini merupakan cara lama (old fashion) yang tidak memanfaatkan teknologi canggih atau komputerisasi. (2). Modern (advances, novel): Bentuk sediaan dan sistem penghantaran obat modern ditandai dengan adanya intervensi teknologi canggih dalam proses manufakturing yang diaplikasikan.

Lanjutnya, beliau menyampaikan bahwa sisi lain yang memberikan optimisme dan peluang besar bagi Indonesia minimal untuk bermain di pasar nasional dan regional adalah pengembangan produk farmasi berbasis kearifan alam lokal yang tidak dimiliki oleh Negara lain. Eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya lokal akan menghasilkan produk inovatif dengan nilai originalitas yang tinggi.

Berita Terkait