Orasi Ilmiah Guru Besar ITB Prof. Jaka Sembiring dan Prof. Suhardi
Sabtu, 13 Juli 2019, di Gedung Aula Barat ITB, Jalan Ganesha No.10, Forum Guru Besar ITB melaksanakan Sidang Orasi Ilmiah Guru Besar Prof. Jaka Sembiring dan Prof. Suhardi, kedua Guru Besar merupakan dari Fakultas/Sekolah Teknik Elektor dan Informatika (STEI) ITB.
Pada kesempatan pertama, dalam Orasi Ilmiah Prof. Jaka Sembiring yang berjudul “Sains Informasi di Era Cyber Physical Systems” dinyatakan bahwa “Sains informasi merupakan inter-disiplin yang berhubungan dengan analisis, pengumpulan, klasifikasi, manipulasi, penyimpanan, retrieval, diseminasi dan perlindungan informasi (Jacod & Potter, 2000). Lanjutnya, seiring dengan perkembangan peradaban manusia baik dalam keilmuan rekayasa maupun industri yang saat ini sering disebut memasuki Era “Cyber Physical Systems” kami memandang perlu untuk mengembangkan Sains Informasi pada konteks tersebut (Khaitan & McCalley, 2014). Kemudian, melalui penelitian-penelitian yang dilakukan beliau memahami bahwa persoalano-persoalan mendasar di dalam teknologi informasi tidak hanya terbatas di ranah teknologi, tetapi lebih pada bagaimana dukungan Sains Informasi di dalam konteks analisis, klasifikasi, manipulasi, dan rekayasa informasi, sehingga teknologi yang dikembangkan dapat berinteraksi dengan people, proccess / procedur, dan Technology di dalam enterprice pada khususnya dan masyarakat pada umumnya”.
Kemudian dalam Orasi Ilmiah Prof. Suhardi yang berjudul “Kontribusi Komputasi Layanan (Service computing) Terhadap Transformasi Digital Sektor Industri Jasa dan Sektor Pelayanan Publik” menyampaikan bahwa “Keilmuan komputasi (computing) merupakan keilmuan yang sama tuanya dengan lahirnya alat bantu hitung pertama kali, yang terus berkembang sebagai keilmuan penting di rumpun keilmuan teknik elektro dan informatika. Keilmuan komputasi berkembang dalam arah spesialisasi (monodisiplin), multidisiplin, interdisiplin, maupun transdisiplin.
Dijelaskan bahwa monodisiplin adalah cara pandang terhadap suatu keilmuan yang fokus pada satu disiplin akademik untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Perkembangan komputasi layanan secara monodisiplin ditandai dengan munculnya konsep Service Oriented Architecture (SOA) yang merupakan cara pandang arsitektur aplikasi pernagkat lunak (atau sistem berbasis perangkat lunak) yang berorientasi layanan.
Sedangkan Interdisiplin adalah cara pandang yang melibatkan transfer suatu disiplin akademik ke dalam disiplin akademik lainnya untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu, sehingga mampu memunculkan metode baru atau disiplin akademik yang baru. Selanjutnya, berdasarkan cara pandang interdisiplin, komputasi layanan mengintegrasikan beberapa bidang disiplin keilmuan yang terkait, yaitu disiplin keilmuan komputasi (computing) yang khusus fokus pada Service Oriented Computing (SOC) dan disiplin keilmuan layanan yaitu: service science, dan service science management and engineering (SSME). Dari sudut pandang multidisiplin, komputasi layanan mengkolaborasikan berbagai disiplin keilmuan computing dari IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ACM (Association for Computing Machinery), sekaligus mengintegrasikan berbagai komponen (objek) disiplin keilmuan tersebut. Oleh sebab itu pengembangan keilmuan komputasi layanan tetap perlu dilakukan bukan hanya dalam arah monodisiplin, tetapi juga sekaligus perlu dikembangkan dalam arah interdisiplin dan multidisiplin”.